PGE Kembali Sosialisasi Survei Seismik di 13 Kecamatan di Aceh Utara
(Dok Humas Pemkap Aceh Utara) |
Aceh Utara | Acehcorner.com - PT Pema Global Energi (PGE) kembali melakukan sosialisasi rencana kegiatan survei seismik 3D untuk mencari sumber-sumber minyak dan gas alam baru di 13 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara.
Sosialisasi itu berlangsung di Oproom Kantor Bupati Aceh
Utara di Landing Aceh Utara pada Jumat, 2 Februari 2024, dan dibuka oleh
Penjabat Bupati Dr Mahyuzar, MSi, melalui zoom meeting. Survei seismik 3D
tersebut nantinya akan dilakukan dalam area seluas 240 Km2 dalam wilayah 13
kecamatan. Meliputi Kecamatan Tanah Pasir, Syamtalira Aron, Lapang, Meurah
Mulia, Samudera, Lhoksukon, Nibong, Pirak Timu, Matangkuli, Syamtalira Bayu,
Tanah Luas, Paya Bakong dan Cot Girek.
Kegiatan sosialisasi tersebut turut dihadiri Pj Sekda Aceh
Utara Dayan Albar, SSos. MAP, kepala Divisi Humas Badan Pengelola Migas Aceh
(BPMA) Radhi Darmansyah, Field Manager PGE Agung Widyantoro, External Relation
Manager PGE, Bustami Syarbini, perwakilan Kodim 0103/Aceh Utara, Polres Aceh
Utara, Polres Lhokseumawe, akademisi Politeknik Negeri Lhokeumawe, para Kepala
OPD dalam jajaran Pemkab Aceh Utara, para Camat dan Kabag.
Pj Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, saat membuka kegiatan
mengatakan bahwa sosialisasi ini sangat penting dilakukan untuk memberikan
pemahaman kepada publik tentang rencana eksplorasi migas. “Setiap kegiatan
eksplorasi migas yang dilakukan semuanya harus terbuka kepada masyarakat, bukan
hanya terkait dengan kegiatan teknis eksplorasi, tapi juga terkait dengan
pekerjaan lapangan yang hendaknya dapat menyerap potensi lokal secara optimal.
Misalnya tentang pemanfaatan tenaga kerja lokal, baik tenaga kerja skill maupun
non skill,” kata Mahyuzar.
Selain itu, kepada masyarakat yang berada di 13 kecamatan
yang melingkupi area survei seismik 3D, Mahyuzar mengharapkan agar dapat
mendukung pelaksanaan survei dimaksud. Untuk itu, manajemen PGE juga diminta
melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat, baik aparatur desa maupun
jajaran Muspika.
“Kami siap memberikan dukungan kepada PT PGE, tentu saja
survei ini dilakukan dengan cara-cara yang mengikuti prosedur yang ada,” kata
Mahyuzar.
Field Manager PGE, Agung Widyantoro, menjelaskan bahwa
kegiatan usaha hulu migas (upstream) merupakan kegiatan usaha yang fokus pada
pencarian (eksplorasi) dan produksi minyak dan gas bumi. Eksplorasi itu
meliputi studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan pengeboran.
Kegiatan itu bertujuan untuk mencari cadangan migas baru.
Dikatakannya produksi gas alam di lapangan Arun yang saat
ini dikelola oleh PGE secara alamiah mengalami penurunan, dengan estimasi akan
habis total dalam 2 - 3 tahun ke depan. Sedangkan masa kontrak PGE di Wilayah
Kerja B berlaku selama 20 tahun, yakni sejak 2021 hingga 2041. Untuk itu,
diperlukan eksplorasi yang masif untuk menemukan cadangan migas yang baru,
salah satunya melalui survei seismik.
“Survei seismik yang dilakukan sebelumnya pada 2023 di
wilayah Aceh Utara telah selesai dilaksanakan, dan didapat hasil yang memuaskan,”
ungkap Agung Widyantoro.
Ia menambahkan bahwa PGE telah mengantongi sejumlah regulasi
terkait dengan rencana kegiatan seismik itu yang akan dimulai pada akhir
Februari hingga akhir tahun ini. Disebutkan bahwa dalam melakukan survei
seismik itu pihaknya tidak melakukan pembebasan lahan/tanah milik masyarakat.
Hanya saja akan diberikan kompensasi jika terjadi kerusakan tanaman yang
besarannya mengacu pada Keputusan Bupati Aceh Utara Nomor 500/806/2019 tentang
Penetapan Nilai Kompensasi Atas Pemakaian Tanah, Tanaman Kehutanan, Perkebunan,
Pertanian, dan Perikanan serta Benda Lain yang Ada di Atas Tanah dalam Rangka
Kegiatan Survei Seismik 3D Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi dalam Kabupaten Aceh
Utara.
Pj Sekda Aceh Utara, Dayan Albar, SSos, MAP, menyambut positif
diadakan sosialisasi rencana survei seismik 3D oleh PGE. Hal itu akan membuat
publik menjadi lebih memahami terhadap proses seismik, sehingga dapat
menghindari kemungkiman terjadinya kesalahpahaman di lapangan. “Niat baik kita
ini semoga sukses dan dapat diterima dan dapat bermanfaat kepada masyarakat
kita,” kata Dayan.
Sosialisasi itu juga dapat meningkatkan koordinasi dan
komunikasi dengan para pihak, sehingga nantinya tidak ada kendala di wilayah
kerja. “Semua kendala-kendala akan mudah dikendalikan dan InsyaAllah ini semua
sangat terbuka. Apalagi sosialisasi ini juga akan dilakukan di tengah-tengah
masyarakat di kecamatan-kecamatan nantinya,” tutup Dayan.
0 Komentar