Wujudkan Visi Menjadi Leader LNG Hub di Asia, Ini Peta Jalan Bisnis Perta Arun Gas
Infrastruktur LNG milik PAG di kawasan Blang Lancang, Lhokseumawe. (Dok Ist) |
Lhokseumawe |
Acehcorner.com – PT Perta Arun Gas (PAG), Subholding Gas Pertamina terus
melakukan upaya penguatan bisnis sebagai penyedia infrastruktur LNG guna
menegaskan visinya menjadi leader LNG Hub Asia di tahun 2030. Hal itu
diungkapkan Corporate Secretary PT PAG, Hatim Ilwan dalam media gathering
bersama 32 wartawan Lhokseumawe dan Aceh Utara di Cafe One Refinery, Gunung
Salak, Aceh Utara, Sabtu (25/12/2021).
Salah satu langkah yang dalam jangka pendek direncanakan
PAG, menurut Hatim adalah dengan melakukan revitalisasi tangki penampungan
eks-LNG Arun. "Dan secara paralel menyiapkan rencana kajian pengembangan
kapasitas LNG Hub dengan menambah 2- 3 unit LNG Storage dalam kurun waktu 5
tahun ke depan," ujarnya.
Dijelaskan Hatim, dari lima tangki LNG yang dikelola, baru
empat diantaranya yang sudah beroperasi. Satu tangki sisanya akan
direvitalisasi dan saat ini dalam tahap finalisasi lelang guna mencari user
potensial. “Alhamdulillah sudah ada tiga pemain LNG Eropa, Asia dan Amerika
Serikat yang masuk nominasi dari sekian banyak LNG Player yang ikut lelang.
InsyaAllah awal tahun depan diumumkan. Di saat yang sama tender EPC untuk
revitalisasi tangki dimulai,” ujarnya.
Hatim merinci dari empat tangki penyimpanan LNG yang
beroperasi, dua diantaranya untuk kebutuhan domestik dan dua lainnya
dioptimalkan sebagai Hub LNG internasional. “Dua tangki untuk domestik
merupakan penyimpanan hasil regasifikasi di mana LNG-nya berasal dari Tangguh,
Papua. Gas hasil regasifikasi disalurkan melalui pipa untuk kebutuhan pabrik
pupuk, pembangkit listrik serta industri,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan bisnis utama PAG adalah LNG receiving
terminal, regasifikasi dan LNG Hub. Lokasi strategis di dekat Selat Malaka
dengan potensi hampir 100 ribu kapal berlayar melintas menjadi modal penting
PAG sebagai pusat LNG Hub kelas dunia di mana pengeoperasiannya didukung
sepenuhnya oleh pemerintah melalui penunjukan PAG sebagai Pengelola Pusat
Logistik Berikat (PLB LNG) satu-satunya di Indonesia. “Perlu kami sampaikan
pula pada awal 2022 sudah ada perusahaan Jepang yang berkontrak dengan PAG
untuk menyimpan LNG selama lima tahun,” imbuh Hatim.
PAG juga melakukan diversifikasi bisnis, seperti LNG Vessel
Cool Down (GUCD) yang sudah dilakukan di terminal LNG lain, LNG Isotank Filling
Station untuk menjangkau konsumen yang belum memiliki jaringan pipa, serta LNG
& Fuel Oil Bunkering sebagai jasa bunker kapal internasional. “LNG
Bunkering menyediakan jasa pengisian bahan bakar LNG untuk kapal yang melintas
di Selat Malaka. Jasa ini mendorong kapal-kapal yang menggunakan BBM beralih ke
LNG sejalan dengan regulasi pengaturan emisi (IMO 2020),” lanjut Hatim.
Tak berhenti di situ, PAG juga mengembangkan bisnis LPG Hub
dengan mempersiapkan dua unit LPG _Storage Tank_sebagai LPG Hub yang akan
digunakan untuk kebutuhan International. “Diversifikasi bisnis ini ditunjang
luas wilayah kawasan ekonomi khusus yang mencapai 1.600 hektar di mana PAG ada
di dalamnya, sehingga terbuka kesempatan bagi para investor. Dengan demikian
tidak ada lagi isu pembebasan lahan dan keterbatasan energi,” pungkas Hatim.
(Ril)
0 Komentar