Cerita Kadisdik Aceh Terobos Pedalaman Aceh Tamiang, Upayakan Pemerataan Mutu Pendidikan
Kuala Simpang |
Acehcorner.com – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, beserta
jajarannya melakukan perjalanan menerobos jalanan setapak di tengah perkebunan
sawit serta menaiki perahu untuk menyeberangi sungai menuju daerah pedalaman
Kabupaten Aceh Tamiang, pada Jum'at (8/19/2021).
Rombongan Disdik Aceh yang dipimpin langsung Kadisdik Aceh
meninjau sejumlah sekolah di pelosok Aceh Tamiang, yaitu SMA Negeri 1 Bandar
Pusaka, SMA Negeri 1 Sekerak dan SMA Negeri 1 Tamiang Hulu.
Alhudri seperti memiliki adrenalin lebih ketika ingin melihat
langsung kondisi pendidikan serta berjumpa para guru dan siswa yang berada di
daerah pelosok itu. Medan perjalanan yang tak biasa itu dilaluinya dengan
begitu enjoy dan bersemangat. Dan lelaki itupun terkenang dengan memori saat
menjadi Camat di Samar Kilang, sebuah daerah pedalaman Kabupaten Bener Meriah.
Semua itu dilakukan sebagai upaya membangun pendidikan
berkualitas dari pelosok negeri. Alhudri bercita-cita melakukan perubahan di
sektor pendidikan melalui pemerataan mutu pendidikan di seluruh Aceh, sehingga
lulusan SMA, SMK dan SLB mampu bersaing di tingkat nasional bahkan
internasional.
Salah satu sekolah yang paling jauh dikunjungi Kadisdik Aceh
yaitu SMA Negeri 1 Sekerak. Tak mudah jalan menuju ke sekolah yang terletak di
Desa Sulum. Orang nomor 1 di Disdik Aceh harus menaiki sepeda motor melewati
berbagai rintangan, mulai jalanan berbatuan dan berlumpur hingga jembatan
gantung menyeberangi sungai.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, mengajak
semua pihak agar memiliki tekad yang sama untuk memajukan pendidikan.
Targetnya, para lulusan sekolah yang diterima di Perguruan Tinggi terus
meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. “Saat ini kita sudah mulai
melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah. Namun, wabah Covid 19, masih
ada di muka bumi ini. Kami ingatkan agar penerapan protokol kesehatan jangan
diabaikan ” ujarnya.
Alhudri berharap agar pembelajaran tatap muka dapat terus
berjalan, diperlukan upaya pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19, yaitu
dengan penerapan protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi bagi guru
dan siswa. “Alhamdulillah, sudah mulai terlihat hasil dari ikhtiar vaksinasi
yang kita lakukan, saat ini jumlah orang yang terpapar virus Covid-19 mulai
menurun di Aceh. Hal itu dapat dilihat dari data yang dipaparkan tim Satgas Covid
setiap harinya,” tuturnya.
Hampir tiga jam Alhudri memompa semangat para guru dan siswa
yang berada di sana. Ia mengapresiasi ketekunan dan kegigihan para guru dan
tenaga kependidikan yang mengajar di SMA Negeri 1 Sekerak.
“Bapak dan Ibu gurunya sudah bersemangat. Adik-adik juga
harus lebih semangat sekolahnya ya. Karena kita sudah memiliki fasilitas yang
memadai disini. Di Pameu, Aceh Tengah, anak-anak harus belajar di Balai Desa
untuk bisa bersekolah,” tuturnya penuh semangat.
Kadisdik berharap agar lulusan SMA Negeri 1 Sekerak untuk
dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai itu, para guru
diminta untuk dapat mengembangkan inovasi dalam pembelajaran serta melakukan
pembinaan guna meningkatkan kualitas pembelajaran. “Kami kesini untuk
merasakan, apa yang telah dirasakan guru-guru kami yang mengajar di pelosok.
Kita memiliki cita-cita yang sama untuk meningkatkan mutu pendidikan Aceh,” ujarnya
di hadapan para guru.
Sementara SMA Negeri 1 Sekerak memiliki 3 rombongan belajar
dengan jumlah siswa 60 orang yang berasal dari tiga desa. Saban hari para siswa
harus berjalan sekitar 5 hingga 10 kilometer untuk menuju sekolah. Jalanan
berdebu dikala musim kemarau dan berlumpur di saat musim hujan, bahkan banjir sudah
biasa mereka lalui.
Tak kalah hebat, setiap hari para guru yang mengajar di
sana, selain harus menyeberangi motornya dengan rakit kayu, mereka juga harus
mengendarai motor untuk menuju sekolah, karena medan jalan yang dilalui juga
sangat curam yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. “Jalan ini kalau
hujan sering banjir dan berlumpur, jika musim panas jalannya berdebu. Kadang
guru yang tinggal di seberang sungai tidak bisa lewat kalau hujan dan harus
berhati-hati karena sangat licin,” kata Bachtiar, Kepala Cabang Dinas
Pendidikan Aceh Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang yang ikut mendampingi Kadisdik
Alhudri, Jumat, 8/10/2021.
Kacabdin mengapresiasi semangat dan perjuangan para guru di
daerah terpencil dalam mengajar dan membimbing para siswa. “Tentu tidak sama
perjuangan antara guru yang berada di perkotaan dan daerah terpencil. Materi
pembelajaran yang diajarkan juga harus disesuaikan dengan kemampuan siswanya,”
ungkapnya.
Meski demikian, Kabupaten Aceh Tamiang secara umum memiliki
kualitas pendidikan yang lebih baik, hal tersebut terlihat dari jumlah lulusan
yang berhasil masuk ke Perguruan Tinggi Negeri semakin meningkat setiap
tahunnya. “Ini semua berkat kerjasama yang baik antara para guru dengan kepala
sekolah. Sedangkan Cabdin hanya mendorong penguatan Musyawarah Kerja Kepala
Sekolah (MKKS) untuk menuju Aceh Carong,” ungkapnya. (Ril)
0 Komentar