Bahaya Tamak Terhadap Diri Muslim Menurut Ibnu Athaillah
Ilustrasi tamak |
Acehcorner.com - Islam telah menggambarkan secara detail sikap orang yang tamak yaitu orang yang tidak pernah merasa cukup, sehingga dia selalu ingin menambah apa yang diinginkannya, tanpa mengenal hak orang lain.
Dalam kitab Al-Hikam, Ibnu Athaillah telah mengingatkan
bahaya sikap tamak ini. Karena, ketamakan merupakan salah satu penyebab utama
kehinaan diri. Dia berkata:
ما بسقت أغصان ذل إلا على بذر طمع “Tidaklah tumbuh
dahan-dahan kehinaan, kecuali dari benih ketamakan.”
Dalam syarah kitab Al-Hikam, Syekh Abdullah Asy Syarqawi Al
Khalwati menjelaskan, Ibnu Athaillah dalam kata-kata hikmah tersebut
mengumpamakan kehinaan dengan sebuah pohon. Dahan-dahannya adalah perumpamaan
bagi berbagai jenis kehinaan.
Kemudian, menurut Syekh Abdullah, Ibnu Athaillah juga
mengumpamakan ketamakan dengan sebuah benih. Seakan Ibnu Athaillah berkata,
“Jangan kau tanamkan benih ketamakan di hatimu sehingga akan tumbuh menjadi
pohon kehinaan yang dahan dan tantingnya akan bercabang-cabang.”
Syekh Abdullah menjelaskan, ketamakan merupakan sikap
tercela yang dapat merusak ubudiyah. Bahkan, dia adalah pangkal segala
kesalahan. Ketamakan menandakan ketergantungan dan penghambaan manusia terhadap
manusia.
“Di sinilah letak kehinaan dan kenistaan sikap ketamakan.
Sebabnya adalah keraguan terhadap sesuatu yang telah ditakdirkan Allah SWT,”
kata Syekh Abdullah Asy Syarqawi dalam syarahnya dalam buku berjudul Al-Hikam:
Kitab Tasawuf Sepanjang Masa (2021, TuROS). (republika.co.id)
0 Komentar